assalamulaikum.....
kali ini saya akan membahas kilasan dari daerah asal saya sendiri yaitu sumbawa.
sumbawa adalah salah satu daerah yang memiliki banyak sekali aneka ragam kerbudayaan mulai dari tradisi,ciri khas, dan makanan khas sumbawa.
oke langsung saja........
BUDAYA SUMBAWA NTB
Disini kita sudah mengenal tentang negara Indonesia, sebagai negara
yang memiliki keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Tiap-tiap daerah di
Indonesia memiliki ciri khas kebudayaan masing-masing. Hal ini
merupakan perwujudan dari bentuk kreativitas penduduk itu sendiri. Ada
pun kebudayaan – kebudayaan tersebut sudah sejak lama dikenal dan
dilakukan sehingga telah menjadi suatu tradisi yang dilakukan secara
turun-temurun dikalangan masyarakatnya.
Sama halnya dengan daerah-daerah lain di penjuru Indonesia. Daerah
Sumbawa juga memiliki kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat
Sumbawa. Masyarakat Sumbawa biasa di sebut dengan “Tau Samawa”. Para tau
Samawa pada zaman dahulu memiliki berbagai macam kebudayaan dan
kesenian diantaranya yaitu :
UPACARA NYORONG
Upacara Nyorong merupakan salah satu prosesi pernikahan putra-putri
sumbawa (tau samawa) Nusa Tenggara Barat. Upacara nyorong ini di
laksanakan setelah bakatoan (lamaran). pihak laki-laki di terima oleh
orang tua si wanita yang kemudan di teruskan dengan cara basaputis (
memutuskan ). Di dalam acara basaputis inilah di tentukan hari-hari baik
untuk melaksanakan acara nyorong dalam sebuah prosesi pernikahan
masyarakat samawa. Disini tau samawa hanya mengenal istilah nyorong
meliputi barang yang diantar, orang yang mengantar dan pihak yang
menerima.
MUSIK TRADISIONAL
Musik tradisional Sumbawa merupakan musik ritmis, atau musik yang
aksentuasinya lebih pada irama, bukanlah musik melodius. Dalam Musik
Etnik Sumbawa tidak terdapat gamelan seperti musik daerah Bali, Lombok
maupun Jawa. Gamelan bagi daerah-daerah tersebut selain berfungsi
sebagai pembawa melodi (alunan), juga sebagai ‘roh’ musik, berbanding
terbalik dengan Musik Tradisional Sumbawa yang alat musik utamanya
justru adalah
genang (gendang) yang berfungsi sebagai pembawa
ritme atau pemimpin irama. Sebagai sebuah musik ritmis, Musik Daerah
Sumbawa kaya dengan irama yang terwakilkan dalam
temung (jenis
pukulan), baik temung yang terdapat pada genang, rebana, palompong, dsb.
Dalam Musik Tradisional Sumbawa, keberadaan serune yang merupakan
satu-satunya alat musik tiup yang memiliki notasi yang paling sering
digunakan, hanya berfungsi untuk memberi nuansa melodis, namun alunannya
tetap mengikuti alur musik yang dibuat oleh genang sebagai pemimpin
irama.
Ragam Ansambel Musik
Secara harfiah ansambel berarti kumpulan atau gabungan, dengan
demikian ansambel musik berarti kumpulan alat musik. Di Indonesia
terdapat beraneka ragam ansambel musik tradisi, seperti Ansambel
Gordang Sambilan yang merupakan Musik Adat masyarakat
Mandailing,
Tapanuli Selatan,
Ansambel Angklung Bungko dari
Cirebon, dll. Di Kabupaten Sumbawa, dari hasil pendataan, ditemukan beberapa ansambel baru selain ansambel yang sudah ada, antara lain :
- Ansambel Musik Gong genang
Ansambel Musik Gong Genang adalah sekelompok alat musik tradisional
Sumbawa yang dimainkan secara bersamaan dalam beberapa komposisi musik.
Ansambel ini dapat juga dikatakan sebagai musik orkestranya Sumbawa.
Alat-alat musik yang dimainkan dalam ansambel ini adalah :
- Genang sebanyak 2 buah, yaitu genang penganak dan penginak,
- Serune ; 1 buah,
- Rebana Kebo ; min 1 buah,
- Gong ; 1 buah,
- Palompong ; 1 buah
- Santong Srek ; 1 buah, Dll sesuai dengan kebutuhan.
Khusus untuk Kabupaten Sumbawa Barat ditambah dengan Tawa-Tawa, sejenis gong kecil, 1 buah.
Ansambel Musik Gong Genang digunakan untuk mengiringi
Tari Daerah Sumbawa,
gentao,
ngumang, beberapa
upacara adat, dsb. Pada awalnya, ansambel ini hanya terdiri dari
genang, serune dan gong, namun pada perkembangan berikutnya, mendapat
penambahan alat musik lainnya, yaitu palompong, santong srek, dll. Motor
penggerak ansambel ini adalah genang yang berfungsi sebagai pembawa
rhytme atau irama melalui temung (jenis pukulan) genang.
- Ansambel Musik Ketong Kasalung
Ansambel Musik Ketong Kasalung merupakan sebuah ansambel yang seluruh
alat musiknya terbuat dari bambu, dan digunakan untuk mengiringi sebuah
tembang yang dibuat secara khusus dengan warna yang berbeda dengan
tembang-tembang yang ada. Ansambel ini merupakan hasil eksperimentasi
dari seniman Sumbawa yang berasal dari Kecamatan Lunyuk, yaitu Ace Let
Luar dan kawan-kawannya. Nama-nama alat yang terdapat dalam ansambel ini
adalah :
Ketong Salung
Terdiri dari 7 (tujuh) buah ketong (bambu besar dan tebal) dengan
berbagai macam ukuran. Cara memainkannya dengan memukul bagian bawah
ketong ke lantai sehingga menghasilkan suara yang beraneka ragam
tergantung dari ukuran ketong. Ketong yang besar akan menghasilkan suara
yang agak ngebas sedangkan ketong kecil memunculkan bunyi yang nyaring.
Ketong Ngentong
Ketong yang di gantung. Ketong ini memiliki notasi dan berfungsi sebagai pembawa melodi.
Ketong Kosok
Adalah sebuah alat musik yang dimainkan seperti marakas. Alat ini dibuat dari ketong yang beruas pendek.
Serune Pincuk Segantang
Serune pincuk segantang merupakan serune yang berukuran panjang dan
besar. Panjangnya bisa mencapai sekitar 1,5 meter. Sarumungnya terbuat
dari bambu yang dianyam.
Genang Petung
Merupakan sebuah genang (gendang) yang terbuat dari ketong yang
berukuran besar, yang di bagian lubang kiri kanannya di lapisi dengan
kulit kambing.
Rebab Ketong
Rebab yang dibuat dari ketong.
Sekapak
Sebuah alat musik yang terbuat dari seruas bambu yang dibelah sampai
batas buku, kemudian dilubangi sampai tembus sebagai tempat tangan untuk
mengadu atau membenturkan antara buku yang satu dengan yang lain
sehingga bersuara dengan keras.
Serune Ode
Serune biasa yang sering digunakan dalam berbagai moment kesenian
daerah. Sebagai alat musik yang lahir dari hasil eksperimentasi,
ansambel ini belum begitu memasyarakat. Namun demikian, ansambel Ketong
Kasalung memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki keunikan
dan memberi warna baru bagi musik tradisional Sumbawa.
- Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer
Selain dari 3 (tiga) ansambel diatas, juga terdapat 1 (satu) lagi
jenis ansambel di Sumbawa yaitu Ansambel Musik Kolaborasi dan
Kontemporer. Ansambel ini merupakan gabungan dari alat musik tradisional
dengan tradisional, dan tradisional dengan modern. Ansambel ini sudah
beberapa kali dipentaskan, dan merupakan ajang uji coba bagi para
pemusik Sumbawa.
MAIN JARAN
Berdasarkan wujudnya kebudayaan ada dikenal dengan wujud kebudayaan
nonmaterial. Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita
rakyat, dan lagu, tarian tradisional dan permainan (Wikepedia:
23-11-2011). Dalam kebudayaan Sumbawa memiliki suatu permainan yang
dianggap sebagai warisan nenek moyang mereka. Permainan tersebut adalah
main jaran ‘pacuan kuda’. Main jaran merupakan suatu permaian keahlian
memacu kuda oleh seorang joki. Permainan ini sangat digemari oleh
masyarakat setempat bahkan masyarakat dari luar pulau Sumbawa sengaja
datang untuk menyaksikan kegaitan permainan tersebut.
Sesuai dengan perkembangan zaman, main jaranpun ikut berkembang. Hal
ini masih kita lihat sampai sekarang yang dilakukan oleh masyarakat
Sumbawa. Dilihat dari atribut yang digunakan oleh kuda-kuda pacu dan
para joki sudah memperhatikan keselamatan. Kuda pacu diberikan
hiasan-hiasan yang terbuat benang woll dan bahan lainnya, berikut
disebutkan beberapa atribut yang digunakan oleh kuda pacu.
- Jombe atribut yang terbuat tali (benang woll) yang ditempelkan berbagai macam pernak pernik dan dipasang di muka dan leher kuda.
- Tali kancing merupakan tali yang diikat dan dipasang di dalam mulut kuda dan digunakan pada saat pelepasan.
- Kili merupakan kawat yang dibuat berbentuk angka delapan sebagai
penyambung tali pengendali dengan rantai yang ada dipasang di mulut
kuda.
- Lapek merupakan alas tempat duduk joki yang diletakkan pada punggung
kuda dan terbuat dari alang-alang dan atau daun pisang kering.
Begitu hal dengan atribut yang digunakan oleh joki, juga diperhatikan
dengan tujuan untuk menjaga keselamatan para joki. Berikut disebutkan
beberapa atribut yang digunakan oleh para joki.
- Helem digunakan sebagai pelindung kepala dan berfungsi sebagai untuk mengurangi cidra dari joki apabila terjatuh.
- Baju kaus berlengan panjang dan celana panjang.
- Ketopong digunakn sebagai sarung kepala digunakan sebelum memakai helem.
- Cambuk biasanya terbuat dari kayu rotan.
- Baju ban (baju rompi) yang memiliki nomor sebagai nomor urut kuda.
Selain perkembangan atribut yang digunakan oleh para joki. peraturan
main jaranpun mengalami perubahan. Zaman dahulu peraturan main jaran
tidak terlau ketat, namun sekarang peraturan-peraturan tersebut sangat
ketat. Dari arena pacuan samapi aturan mainnya sangat diperhatikan.
Aturan-aturan yang dterapakan dalam permainolah raga main jaran.
Mulai dari kuda, kuda yang digunakan harus di sesuai kan dengan kelasnya
masing. Berikut beberapa kelassifikasi kuda pacu dalam main jaran
Sumbawa.
- teka saru yaitu kelas untuk kuda pemula dan baru pertama kali memalakukan perlombaan.
- teka pas untuk kelas yang telah mengikuti perlombaan sebanyak 2-3 kali.
- teka A kelas untuk kuda sudah berpengalaman yang tingginya 117 cm sampai dengan 120 cm.
- teka B untuk kuda yang memiliki tinggi 121 cm ke atas.
- kelas OA untuk kuda yang sudah berpengalaman dan telah nyepo (giginya telah copot sebanyak 4 buah) dan tingginya 126 cm.
- kelas OB untuk kelas di atas OA yang memiliki tinggi 127 cm sampai dengan 129 cm
- harapan untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan telah nyepo sebanyak 4 buah.
- tunas untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan gigi taringnya telah tumbuh.
- kelas dewasa.
MASAKAN KHAS SUMBAWA
Sepat
Sepat terbuat dari mangga muda dicacah,
belimbing wuluh, tomat, kemiri, asam, bawang merah, daun aru. Semua
bahan ini di ulek kasar kemudian dicampur dengan air matang. Kalau ibu
saya masak, biasanya bahan-bahan ini tidak diulek tapi di remas-remas
dengan tangan, beda rasa kata beliau. Ditambah dengan terong bakar &
ikan bakar. Semua bahan-bahan tadi mentah ya, kecuali bawang merah
& kemiri. Ikan bakar bisa diganti dengan lele bakar, lebih enak kalo
menurut saya si. Tapi pakai lele yang kecil2 ya & dibakar agak
kering biar krenyes2.
Selain terong bakar, sepat ini biasanya
ditambahin dengan ‘buah sepat’ (ibu saya yang namain buahnya), tapi saya
yakin itu buah ada namanya :lol:.
Buahnya itu kecil ijo panjang, dibakar & sedikit berlendir kalau
dimakan. Mungkin karena dibakar jadi bagian dalamnya itu semacam matang.
Dan lagi-lagi saya lupa foto buah sepat itu :(.
Kemarin itu tidak masak sendiri di rumah jadinya bahan tambahan favorit
terlupakan. Saya makannya di rumah keluarga, sekalian setor wajah
setelah 3 tahun ndak pulang :lol:.
Oiya satu lagi, wajib pake krupuk kulit yaa. Kalo di Sumbawa sebutannya mikong.
Sepat kelapa ikan
Pecel Aru
Aru itu sebenarnya nama daun dan saya
taunya hanya ada di Sumbawa. Bahan-bahannya: daun aru mentah, kecambah
(direndam air panas sebentar), kelapa parut (dibakar dulu), bawang merah
bakar, kemiri bakar, cabe (kalo suka). bawang merah, kemiri, cabe
diulek kasar kemudian dicampur dengan kelapa. Terus campur kelapa yang
sudah dibumbuin tadi dengan daun aru dan kecambah, jadi deh. Biasanya
-lagi- kalau dirumah, pecel aru ditambahkan dengan ikan bakar suwir dan
tanpa cabe.
Gecok
Bahan utama gecok adalah jeroan (babat) dan daging. Tapi kadang ada
yang babat aja, kadang ada yang daging aja, suka-suka yang jual
:lol:.
Kalo bahannya saya tidak tau, ibu saya juga tidak tau karena biasanya
beli tidak pernah buat. Tapi kalau secara kasat mata, semacam jeroan
ditumis dengan kelapa yang sebelumnya dibumbui dan dicampur sedikit
wijen hitam dan potongan cabe rawit. Gecok ini biasanya dimakan dengan
ketan kuning
Yang kebetulan mau liburan ke Sumbawa, pastikan nyoba makanan ini ya.
itu tadi sedikit kilasan tentang daerah saya tercinta (SAMAWA), mudah-mudahan semakin tambah pengetahjuan tentang daerah sumbawa yaa.....
wassalamualaikum.....
sumber:
wahyuyuvitatri.blogspot.com/.../budaya-makanan-ciri khas daerah sumbawa